Saturday 5 August 2017

When Snow Falls



Judul: When Snow Falls (Ketika Salju Turun)
Series: Whiskey Creek #2
Genre: Contemporary Romance
Penulis: Brenda Novak
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
Status: punya
Format: paperback
Rating: 4/5 (Goodreads)

Ketika hidup mengarahkanmu ke jalan yang tak pernah kau duga.....

Cheyenne Christensen telah mendambakan Joe DeMarco hampir seumur hidupnya..Yah, hampir ..
Joe adalah kakak dari salah seorang sahabatnya, Gail. Dan Eve...sahabat terbaiknya, yang terbaik menurut Cheyenne, menyukai Joe!

Cheyenne sahabat yang setia, ia sangat menyayangi Eve, sahabatnya itu telah banyak membantunya sejak ia datang ke Whiskey Creek. Sementara Joe? Dia tipe yang ideal untuk membangun keluarga, tapi sebenarnya dia hampir tidak mengenal Cheyenne dengan baik, bahkan kemungkinan besar jarang menyadari keberadaan Cheyenne. Jadi Cheyenne merelakan pria impiannya itu untuk sahabat terbaiknya, Eve. Keduanya cocok menurut Cheyenne. Mereka berdua berasal dari keluarga terhormat. Tidak seperti keluarga Cheyenne yang bermasalah.

Di tengah kekalutan dan rasa sedihnya merelakan Joe untuk Eve, Cheyenne mendapat tawaran..dari Dylan Amos. Pria yang tidak pernah masuk ke dalam daftar kekasih impiannya, malahan Dylan adalah pria yang selalu dia hindari sebaik mungkin. Tapi..... Dylan Amos menawarkan kesempatan..untuk merasakan sesuatu yang selalu diinginkannya. Apakah Dylan, pria yang terkenal dengan kenakalan, gosip miring juga keluarga yang tak kalah bermasalahnya dengan keluarga Cheyenne, adalah pilihan yang tepat?

Review:
Dibandingkan dengan buku pertama seri ini, kisah Cheyenne termasuk kisah yang sedikit tenang. Namun tetap tidak mengurangi daya tariknya. Kisahnya berada sepenuhnya di daerah Whiskey Creek, dan kehidupan Cheyenne digambarkan dengan baik di buku ini. Alur ceritanya mengalir dan saya sangat menikmati membacanya. Dylan adalah kejutan bagi saya, dan sangat manis untuk seorang pria dengan masa lalu yang sulit. Sementara Joe? Dia pria yang baik, tapi tidak semenarik Dylan. Bacaan yang membuat saya santai dan menyenangkan untuk diikuti...4 jempol untuk pengarangnya..!

Monday 31 July 2017

Snowfall at Willow Lake


Judul: Snowfall at Willow Lake (Salju di danau Willow)
Series: Lakeshore Chronicles #4
Genre: Contemporary Romance
Penulis: Susan Wiggs
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Bahasa: Indonesia
Status: punya
Rating: 5/5

Sophie Bellamy, seorang pengacara yang bekerja di Mahkamah Konstitusi International yang berjuang menangani kasus-kasus kemanusiaan di sebuah negara terpencil di Afrika. Sophie selama ini selalu percaya apa yang dikerjakannya selama ini, dapat membuat dunia yang lebih baik bagi anak-anaknya kelak. 

Tapi .... benarkah begitu?

Sebagai seorang pengacara, Sophie adalah seorang wanita yang sukses, namun sebagai seorang istri dan ibu? Sophie merasa dirinya istri yang buruk juga ibu yang payah. Ia kehilangan pernikahannya dan anak-anaknya (Max dan Daisy) tidak mau tinggal bersamanya. Hilangnya kebersamaan dengan anak-anaknya, membuat Sophie memikirkan kembali arti hidupnya. Sebuah insiden yang terjadi di Den Haag, tempat Sophie bekerja mengubah drastis kehidupan dan cara pandang Sophie. Ia memutuskan untuk kembali ke Avalon, sebuah kota kecil di New York, tempat Max dan Daisy berada. 

Ia bertekad akan menjadi ibu yang baik dan selalu ada untuk Max dan Daisy, juga si kecil Charlie. Kenyataan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, putra dan putrinya telah memiliki kehidupan sendiri dan mereka meragukan pernyataan Sophie bahwa ia akan tinggal di Avalon selamanya. Bagaimana cara Sophie bersatu kembali dengan anak-anaknya? Lalu ada seorang dokter hewan tampan yang menjadi tetangganya, Noah Shepherd. Dokter yang satu ini tidak hanya pandai menangani hewan, tapi juga memikat hati Sophie. Baikkah bila begini? Prioritas Sophie adalah keluarganya namun tampaknya kehidupan menawarkan sesuatu yang tidak diperkirakan Sophie. Akankah dia mengambilnya?

Review saya:

Waktu pertama kali saya baca seri Lakeshore Chronicles, saya tidak begitu tertarik, namun belakangan ini saya mencoba kembali membaca buku ini dari buku no 2 (Jenny dan Rourke), berlanjut ke no 3 (Greg dan Nina), dan ternyata sulit bagi saya untuk berhenti melanjutkan seri ini. Kisah-kisahnya hangat dan menyentuh dan saya rasa dialami oleh sebagian besar dari kita.

Saya memang selalu suka akan kisah-kisah keluarga di kota kecil seperti Avalon. Di mana para warganya telah saling mengenal sejak lama, ada sesuatu yang abadi di kota kecil yang takkan kau temukan di kota lain. Perasaan rindu akan rumah. Keyakinan bahwa kau akan selalu diterima. Juga tawaran akan kesempatan kedua dalam hidup yang seringkali tak terduga dan tak pernah terpikirkan sebelumnya. 

Sophie adalah seorang yang berusaha memperbaiki hidup dan mencari jalan untuk kembali kepada kedua anaknya. Tak mudah baginya untuk datang ke Avalon, mengingat di sana lah keluarga mantan suaminya berakar dan dikenal semua orang. Namun, ia tetap datang, karena Max dan Daisy ada di sana. Ia mencoba melakukan hal-hal yang dulu dianggapnya sepele, namun ternyata berarti bagi anak-anaknya. Perjuangan Sophie, ketakutannya, asumsi-asumsinya mengenai penduduk kota Avalon terasa dekat di hati saya dan membuat saya memberikan rating 5/5 di Goodreads.

Monday 23 January 2017

Dilan (2) : Dia adalah Dilanku, tahun 1991




Judul buku: Dilan bagian kedua: Dia adalah Dilanku tahun 1991
Penulis: Pidi Baiq
Format: E-book
Status: punya
Read from: January 14 - January 23, 2017
Challenge: GRI, Buku yang mencantumkan angka pada judulnya

Review:
Saya membaca buku kedua dari Pidi Baiq ini karena tertarik dengan karakternya Dilan, yang menurut saya berbeda banget alias ga biasa dari anak SMA pada umumnya. Dilan di buku pertama dan bagian awal buku kedua memiliki karakter yang kuat , humor yang beda, dan punya prinsip. Saya sangat menyukai percakapan antara Dilan dengan Milea, sederhana tapi terlihat kalau mereka saling menyayangi.

Kenapa saya hanya memberikan 3 bintang karena saya sebal dengan karakter Lia (Milea) di buku kedua ini yang menurut saya gimana ya? hahaha lebay gitu dalam mengungkapkan isi hatinya, emosional sekali. Meski sempat membuat saya terkenang diri sendiri saat masih SMA. Milea yang emosional, labil, dan menuntut membuat saya gemas sekali dengan dia saat baca buku ini terutama saat dia menampar Dilan.

Di bagian akhir buku ini saya sedikit kecewa dengan karakter Dilan yang menurut saya seharusnya Dilan tidak seperti itu. Jika melihat perjuangan Dilan berusaha mendapatkan Milea di buku pertama, di buku kedua ini, Dilan tidak berusaha memperjuangkan apa yang penting baginya. Dan hal tersebut membuat saya kecewa dan bingung dengan Dilan, kenapa dia begitu mudahnya melepas Milea bahkan tidak berusaha setidaknya mencari tahu kabarnya di kemudian hari. 

Mungkin karena bingung ini, saya tertarik membaca buku ke 3 nya nanti yaitu Milea: Suara dari Dilan. Saya ingin tahu apa sih yang dipikirkan Dilan saat itu? Kenapa Dilan ga berjuang untuk bersama Milea? Bagaimana sebenarnya Milea di mata Dilan? Dan apa arti Milea untuk Dilan? 

Semoga di buku ke 3 nanti semua pertanyaan saya terjawab.