Monday 23 December 2013

Half an Apple

Original title: 1/2 no Ringo
Author: Yukari Koyama
“Aku ingin menemukan seseorang yang menjadi takdirku”
Ada pepatah yang bilang bahwa hati laki-laki dan perempuan ibarat sebuah apel. Kemudian Tuhan membelahnya menjadi dua. Dan sejak itu mereka terus berusaha mencari belahan dirinya yang hilang. Di manakah pasangan sejati kita? Apakah kita bisa bertemu orang yang cocok?
Hikaru Tanimura, seorang wanita karier yang mempercayai mitos half an apple. Ia selalu menunggu dipertemukan dengan seorang pria yang kelak akan menjadi pasangan dan memang ditakdirkan untuknya. Sehari-harinya Hikaru bekerja sebagai resepsionis di perusahaan farmasi Takeuchi. Untuk menjadi seorang resepsionis ternyata tidak mudah yang kita lihat, resepsionis merupakan wajah perusahaan, sehingga pekerjaan itu harus selalu dilakukan dengan sungguh-sungguh. Sayangnya orang lain sering menilai pekerjaan resepsionis adalah pekerjaan untuk wanita-wanita muda di bawah 25 tahun dan berpenampilan menarik. Begitu melewati usia 25 tahun, apabila wanita tersebut belum menikah, maka akan menjadi bahan pergunjingan di kantor dan seringkali mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan :(. Hikaru sendiri sudah melewati usia 25 tahun, namun ia tidak tergesa-gesa dalam mencari pasangan meski tak urung ia memikirkan juga mengenai pergunjingan orang-orang kantornya. Di kantor, Hikaru bersahabat dengan Shizuka dan Natsuko. Shizuka seorang yang cuek terhadap penampilannya namun di sisi lain ia seorang yang tulus dan jujur dalam berteman. Sebaliknya Natsuko seorang wanita muda yang sangat cantik dan manarik perhatian di kantor. Namun di balik penampilannya itu, Natsuko digosipkan senang merebut kekasih orang lain dan memiliki seorang ibu yang gemar berjudi.
Suatu hari perusahaan Takeuchi mengadakan pelatihan MR (Marketing Repsentative) untuk semua MR cabang Kyoto. Dalam kesempatan ini secara kebetulan Hikaru bertemu kembali dengan seniornya dulu di klub voli SMU, Masaya Shindo. Shindo sangat terkenal karena memiliki reputasi sebagai MR yang tingkat penjualannya paling tinggi. Selain itu Shindo juga berwajah tampan sehingga ia digandrungi karyawati perusahaan khususnya yang masih lajang. Tanpa diduga oleh Hikaru, sejak SMU dulu Shindo sudah memiliki perasaan khusus terhadapnya sehingga ketika mereka bertemu kembali, Shindo segera mengajak Hikaru kencan. Hikaru yang juga sejak dulu mengagumi Shindo sangat bahagia dan mengiyakan ajakan Shindo. Tak lama kemudian, mereka pun berpacaran. ;)
Sebagai seorang MR yang harus mencapai target penjualan cukup tinggi, Shindo seringkali membatalkan janjinya dengan Hikaru karena alasan pekerjaan. Awalnya Hikaru berusaha mengerti namun karena Shindo seringkali melakukannya dan ia juga sering mendengar bahwa untuk memuaskan para kliennya (dokter) Shindo mengunjungi klub kabaret dan hostess bersama para perempuan. Tentu saja semua itu membuat Hikaru khawatir dan ragu terhadap Shindo, apalagi Shindo seorang yang ambisius dalam pekerjaannya, ia akan menghalalkan cara apa saja untuk bisa mendapatkan klien. Keraguan Hikaru mencapai puncaknya saat Shindo membatalkan acara kencan bersama ke festival Gion. Hikaru sangat kecewa karena seharusnya pada hari itu mereka akan merayakan ulang tahun Hikaru, namun Shindo membatalkan janjinya untuk menemui klien.
Saat Hikaru sedang menangis, muncullah Eiji Amano. Amano merupakan rekan sejawat Shindo dan ia juga seorang MR. Berbeda dengan Shindo yang tidak keberatan mengunjungi hostess, kabaret dan klub demi memuaskan kliennya, Amano memilih cara lain untuk mendekati klien. Biasanya Amano memuaskan klien dengan mengajak mereka ke kedai sake sederhana atau membantu bersih-bersih di ruangan rumah sakit. Setelah mendengarkan cerita Hikaru mengenai Shindo, Amano mengajak Hikaru ke Bonto-Cho, tempat Shindo membawa kliennya malam itu. Di sana Hikaru melihat perjuangan Shindo dalam mendapatkan kliennya, Shindo rela memakan makanan yang sudah diberi abu rokok (tantangan dari klien jika ingin mereka memakai produk perusahaan Shindo) dan menghabiskannya. Meski Shindo merasa mual dan marah dalam hatinya tapi ia tidak menunjukkannya, ia tetap tersenyum sehingga klien tersebut bersedia memakai jasanya. Hikaru merasa terharu, sedih sekaligus semakin mengagumi cara Shindo bekerja. Ia menyesal telah meragukan Shindo, padahal kekasihnya itu begitu serius bekerja. Hikaru menyatakan penyesalannya pada Shindo dan merasa yakin kalau ia memang mencintai Shindo, seperti Shindo yang serius mencintainya. Shindo juga merasa lega karena akhirnya Hikaru percaya padanya,  sebab ia juga cemas Hikaru meninggalkannya. Keesokan harinya Shindo melamar Hikaru. :o
Di tengah kebahagiaan Shindo dan Hikaru, Natsuko yang merasa iri dengan semua itu berusaha merebut Shindo. Ia juga menyukai Shindo dan ia merasa heran melihat Shindo lebih memilih Hikaru yang biasa saja ketimbang dirinya yang sering dikagumi para pria. Natsuko pun mencari jalan supaya ia bisa membuat Shindo dan Hikaru berpisah. Awalnya ia meretakkan persahabatan Hikaru dengan Shizuka, setelah itu Natsuko mendekati dokter bedah tulang, dokter Baba yang selama ini sulit didekati oleh Shindo karena ia sangat membenci MR. Dokter Baba yang tengah di ambang perceraian dengan istrinya, menyukai Natsuko yang cantik dan mengerti (dikiranya) mengenai kesukaannya bertanam Anggrek Eropa. Natsuko memanfaatkan rasa suka dokter Baba terhadapnya supaya dokter Baba membeli obat Takeuchi melalui jasa Shindo sebagai MR.
Bagaimana kelanjutan kisah Shindo dan Hikaru? Akan pertunangan mereka bertahan? Berhasilkah Natsuko merebut Shindo? Penasaran kan…? Saya juga :(….ikuti terus kisah karya Yukari ini sampai ke volume 14…

No comments:

Post a Comment